Yoan Klasnik Abg Imut Tahuna Sulut
Hari berlalu, bersama desah gairah mimpi.. Yang dipaksa berkait tali-temali makna berjeruji.. Oleh kumpulan jiwa di tepian pantai ragawi.. Demi kelangsungannya nilai-nilai yang nisbi.. Kendati cambuk panas hampa kerap melecut diri.. Kelupas kulit-kulit dinding tinggi keberadaannya.. Baluran luka bertubi 'pun sentuh pasak kokoh diri.. ...Selendang-selendang fatamorgana… Terus bergulung di dalam jubah kelambu fana.. Seolah tak perdulikan suara parau jeritan anak bumi.. Tetap melanggengkan kisah ufuk langit gelap duniawi.. Sekumpulan tubuh, tak mampu lagi peluk sinar mentari..
Nelangsa menatap ombak, yang datang dan pergi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar